ADMINISTRASI KESISWAAN SEKOLAH
MAKALAH
Untuk memenuhi salah satu syarat
mata kuliah Profesi Pendidikan
maka saya menyusun makalah ini dengan teliti.
Oleh:
Iyusmidar Arif
1111060008
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BINA BANGSA GETSAMPENA
BANDA
ACEH T.A 2014
KATA
PENGANTAR
Sesungguhnya segala
puji bagi Allah
kita memujinya dan
meminta pertolongan kepada-Nya. Kita meminta petunjuk kepada-Nya, kita berlindung Allah
dari kejahatan nafsu kita dan perbuatan jahat kita.
Selawat
beserta salam tak lupa kita sanjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW. Yang
mana beliau telah merubah pola pikir manusia dari alam jahiliyah kepada alam
islamiah sebagai mana kita rasakan pada saat sekarang ini.
Dan
ucapan terima kasih kami kepada dosen pembimbing yang telah sudi kiranya
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ADMINISTRASI
KESISWAAN” Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Akhirnya
penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
apa yang diharapkan, karena itu kritikan dan saran yang membangun sangat
diharapkan sehingga makalah ini menjadi lebih baik di masa akan datang
nantinya.
Banda
Aceh, 20 November 2014
Wasalam
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR
ISI.................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG MASALAH..............................................................1
1.2 RUMUSAN
MASALAH
..........................................................................1
1.3 TUJUAN
...............................................................................................2
1.4 MANFAAT
...........................................................................................2
1.5 RUANG
LINGKUP
...................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN ADMINISTRASI KESISWAAN ......................................3
2.2
KEGIATAN-KEGIATAN ADMINISTRASI KESISWAAN .......................4
2.3
INSTRUMEN ADMINISTRASI KESISWAAN .....................................11
BAB 3 PENUTUP
3.1
PENUTUP ............................................................................................13
3.2
SARAN
...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................14
BAB I
Siswa merupakan anggota masyarakat sekolah yang mempunyai hak
untuk memperoleh pembelajaran, menggunakan fasilitas, mengikuti kegiatan ekstra
kulikuler dan mendapatkan pembimbingan dalam segala hal terutama dalam masalah
ilmu pengetahuan dan adab maupun sopan santun. Dimana ada hak maka akan ada
juga kewajiban yang harus dipatuhi oleh seluruh masyarakat sekolah dan tidak
terkecuali para siswa yang berada disekolah tersebut. Kewajiban siswa antara
lain adalah mengikuti pelajaran, hadir tepat waktu, mengikuti ujian ulangan,
ujian semester dan mentaati tata tertib yang berlaku disekolah tersebut.
Sebagai guru yang profesional sudah sewajarnya seorang guru
mengetahui keaadaan siswa yang sebenarnya dalam konteks hak dan kewajiban
mereka, sehingga dengan mengetahui keadaan siswa yang sebenarnya akan
memudahkan para guru untuk melakukan pendekatan dalam pembelajaran
Siswa merupakan makhluk yang unik yang secara wajar sedang dalam
masa pertumbuhan dan perkembangan sehingga proses pendidikan yang baik akan
berusaha membentuk karakter yang ideal dalam mata pendidikan dan membantu
perkembangan dan pertumbuhan siswa dengan tidak mengesampingkan potensi yang
dimiliki oleh siswa.
Dalam makalah ini, penulis akan membahasa tentang Administrasi Kesiswaan Sekolah yang
mencakut kegiatan-kegiatan Administrasi Kesiswaan dan Instrumen Administrasi
Kesiswaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah
yang berkaitan dengan Administrasi kesiswaan antara lain :
Apa pengertian A dministrasi kesiswaan ?- Bagaimana Kegiatan-Kegiatan
Administrasi Kesiswaan ?
- Bagaimana Instrumen
Administrasi Kesiswaan ?
Tujuan dari penulis adalah untuk
memberikan pemahaman kepada Mahasiswa tentang betapa pentingnya aspek kesiswaan
disekolah sehingga mereka menyadari bahwa keabsahan sebenarnya dalam pendidikan
bukan hanya proses belajar mengajar namun penetralisiran antara kewajiban dan
hak harus seimbang.
Masalah ini
penting dikaji guna untuk menciptakan sekolah yang menjadi tempat dimana
pelajar Indonesia menempa diri dan meningkatkan ilmu pengetahuan mereka. Dengan
pemahaman yang jelas dan signifikan diharapkan para calon guru mampu memberikan
masukan dan perubahan untuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih
berkualitas.
ruang lingkup materi ini sangat
luas, karena bukan hanya siswa yang menjadi pusat dari permasalahan ini, namun
juga pembahasan ini mencakup masyarakat sekolah yang diaman guru dan kepala
sekolah berada didalamnya. Dalam hal ini masyarakat juga berperan aktif dalam
memajukan pendidikan indonesi
BAB II
Siswa adalah unsur yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan
dan pengajaran di sekolah. Lembaga pendidikan didirikan untuk kepentingan
siswa. Oleh sebab itu perlu mendapat perhatian yang cukup dari pelaksanaan
pendidikan.
Administrasi kesiswaan merupakan bagian dari kegiataan
administrasi yang dilaksanakan di sekolah, berupa usaha kerjasama yang
dilakukan oleh para pendidik agar terlaksananya proses belajar mengajar yang relevan,
efektif, efisien, guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Cakupan
administrasi kesiswaan meliputi pengelolaan penerimaan siswa baru, pengelolaan
bimbingan dan penyuluhan, pengelolaan kelas, pengelolaan organisasi siswa intra
sekolah (OSIS) dan pengelolaan data tentang siswa dan sebagainya.
Secara garis besar Administrasi kesiswaan dapat
dikelomengelompokkan kepada tiga bidang:
1.
Pupil Inventory
Pupil Inventory adalah berupa daftar yang mengambarkan data siswa
yang akan memasuki suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Dengan adanya Pupil
Inventory ini maka akan dapat diketahui gambaran tentang keadaan-keadaan
murid/siswa yang akan memasuki sekolah tersebut, dan begitu juga akan dapat
dilihat pertumbuhan jumlah penduduk terutama mengenai anak-anak usia
sekolah. Semua data itu harus ada pada administrator pendidikan dan
administrator sekolah yang dapat digunakan untuk menyusun rencana jangka
pancang, menengah, pendek.
2. Pupil Accounting
Pupil Accounting merupakan penyusunan keterangan-keterangan
tentang tingkah laku siswa/murid selama bersekolah. Keterangan-keterangan
tersebut meliputi masalah-masalah siswa yang tidak masuk belajar ke sekolah,
siswa-siswa yang meninggalkan pelajaran di sekolah, siswa yang sering terlambat
dan sebagainya. Dengan demikian masalah Pupil Accounting lebih banyak berhubungan
dengan absensi siswa.
3.
Pupil Personel Service
Pupil Personel Service merupakan semua layanan dan seluruh
usaha-usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk kemajuan siswa/murid. Layanan dan
usaha yang dimaksud adalah berupa bimbingan dan konseling terhadap
siswa/murid yang membutuhkannya. Fungsi dari bimbingan kesiswaan ini
salah satunya ialah memberikan penyuluhan kepada para siswa sehingga para siswa
dapat mengetahui bagaimana langkah-langkah belajar dan pengaplikasian
pelajaran yang tepat dalam kehidupannya.
Dalam penerimaan siswa baru perlu dilakukan proses seleksi dan
pencatatan siswa yang memasuki sekolah atau lembaga pendidikan setelah para
calon siswa tersebut memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh sekolah.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam administrasi kesiswaan
tersebut antara lain :
1.
Mengatur
Kegiatan Penerimaan Siswa Baru
Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan berkaitan dengan
program penerimaan siswa baru itu antara lain :
·
Pembentukan
panitia penerimaan calon siswa
Panitia ini dibentuk oleh sekolah (kepala sekolah) yang bertugas
untuk tahun yang bersangkutan. Panitia ini bertugas untuk
membuat publikasi tentang penerimaan siswa, menyiapkan formulir
pendaftaran, menerima pendaftaran, menyelenggarakan testing dan penyampaian
hasil tes.

·
Penetapan
daya tampung
Sebelum sekolah menerima siswa baru terlebih dahulu harus
ditetapkan daya tampung sekolah yang bersangkutan. Hal ini dapat diketahui
dengan menghitung berapa banyak lokal yang tersedia untuk dapat menampung
calon siswa baru dan berapa jumlah daya tampung masing-masing lokal
tersebut, dan setelah itu dikurangi jumlah siswa yang tidak naik kelas. Dengan
cara demikian akan dapat diketahui berapa daya tampung dari sekolah dimaksud.
·
Penetapan
persyaratan calon
Persyaratan calon siswa yang akan diterima pada suatu sekolah
tergantung pada jenis dan tingkatan sekolah yang bersangkutan. Pada umumnya ada
beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh sekolah yang bersangkutan antara lain
:
o Persyaratan yang bersifat administrasif
§ STTB
§ Surat keterangan kelahiran
§ Surat keterangan kesehatan
§ Mengisi formulilr pendaftaran
§ Pas photo
§ Biaya pendaftaran
§ Dan lain-lain yang dirasa perlu
Meskipun demikian dalam kenyataannya tidak semua sekolah menetapkan persyaratan yang sama tergantung pada keadaan dan tingkatan sekolah bersangkutan. (Asnawir, Op. Cit., hlm 172)
o Persyaratan yang bersifat akademik
Persyaratan yang bersifat akademik berkenaan dengan mutu yang
harus dimiliki oleh calon siswa. Untuk melihat mutu ini dapat diketahui dengan
beberapa cara antara lain memilih calon yang memiliki prestasi yang baik ketika
masih duduk di bangku sekolah sebelumnya. Dapat pula dilakukan dengan melalui
tes.
·
Seleksi calon
Untuk menetapkan calon yang akan diterima dapat dilakukan dengan
jalan melaksanakan seleksi terhadap calon-calon yang bersangkutan. Seleksi
tersebut dapat berupa seleksi persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh
calon. Semua bahan yang ada kaitannya dengan persyaratan administratif harus
diperiksa. Bagi calon yang tidak dapat memenuhi persyaratan administratif maka
calon tersebut dinyatakan gugur atau tidak dapat diterima. Sesudah seleksi
persyaratan administratif selesai dilakukan maka seleksi selanjutnya berkenaan
dengan persyaratan yang bersifat akademik. Seleksi ini biasanya dilakukan
dengan banyak cara antara lain melalui tes dan melalui non tes.( Ibid, hlm 173)
Cara non tes dapat dilakukan hanya dengan melihat prestasi belajar
calon sebelumnya dengan melihat STTB atau nilai lapor terakhir yang mereka
peroleh pada sekolah asal mereka.
·
Penguguman hasil tes
Penguguman dapat melalui media massa seperti surat kabar dan
sebagainya, tetapi dapat juga hanya menggunakan papan penguguman di sekolah
atau dengan mengirimkan hasil seleksi tersebut kepada calon siswa yang
bersangkutan. Adapun maksud atau tujuan penguguman ini ialah agar diketahuinya
siswa yang dapat diterima di sekolah tersebut maupun yang
tidak.
2.
Mengatur
Kegiatan Orientasi Siswa Baru
·
Perkenalan
·
Penjelasan tata tertib
sekolah
·
Penjelasan tentang fasilitas
sekolah
3.
Pengelolaan
Kelas
Proses pendidikan akan berjalan dengan baik apabila interaksi
antara guru dengan murid berada dalam suasana yang mendukung, dimana
siswa/murid dalam kondisi yang kondusif. Pengelolaan kelas merupakan upaya
mengelola siswa di kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi kelas yang menunjang program pengajaran dengan jalan memotivasi siswa
agar selalu berperan aktif dalam pendidikan di sekolah, dalam kegiatan ini guru
harus dapat memotivasi dan mengendalikan kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran.
Pada umumnya sekolah harus dapat mengendalikan kehadiran siswa
tersebut, menerapkan atau menggunakan sistem absensi pada setiap siswa.
Pengabsenan itu biasanya dilakukan setiap hari belajar, yaitu pada waktu jam
pelajaran dimulai, dan sewaktu pelajaran diakhiri.
Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan
kehadiran siswa tersebut antara lain:
·
Papan absensi
harian murid/siswa perkelas
Papan absensi harian murid/siswa perkelas diletakkan pada
masing-masing kelas dan diisi oleh guru kelas (wali kelas) atau badan
pengurusan kelas. Hal ini dimaksudkan agar murid-murid dan guru-guru akan dapat
mengetahui siapa murid-murid yang tidak hadir pada hari yang dimaksud.
·
Buku absensi harian murid
Buku absensi harian murid
Buku ini
dimiliki oleh semua guru, yang digunakan untuk mengabsensi kehadiran murid
setiap hari. Data yang ada pada absensi harian akan digunakan oleh guru untuk
bahan pertimbangan laporan kemajuan belajar murid/siswa.
·
Rekapitulasi
absensi murid
Data
absensi murid ini sangat diperlukan oleh kepala sekolah dan Ka Kandep Diknas
setempat untuk tujuan peningkatan pembinaan pendidikan. Disamping
kegiatan-kegiatan di atas juga perlu dilakukan kegiatan pencatatan murid di
kelas. Pencatatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar murid di kelas,
grafik prestasi belajar, dan daftar kegiatan murid.
4. Pembinaan Disiplin Murid/Siswa
Disiplin merupakan aspek yang penting di dalam pembinaan
siswa/murid, karena dengan disiplin tersebut murid/siswa menyadari bahwa dalam
hidup bermasyarakat perlu adanya disiplin, dan tanpa disiplin akan menimbulkan
kekacauan. Disiplin adalah suatu keadaan di mana sikap, pemampilan dan tingkah
laku murid harus sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan
yang berlaku di sekolah/kelas di mana mereka berada.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam membina disiplin
tersebut antara lain
·
Adanya aturan yang jelas
·
Adanya kekonsistenan dalam
menjalankan disiplin
·
Adanya hukuman dan ganjaran
bagi yang melanggar disiplin tersebut
Disamping itu
murid/siswa juga harus mengetahui dan memahami tata tertib yang berlaku di
sekolah yang bersangkutan. Suatu hal yang harus diciptakan ialah bagaimana
supaya murid merasa tidak terpaksa mentaati aturan atau tata tertib
tersebut. (Ibid, hlm 186)
4.
Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
OSIS merupakan
organisasi siswa yang resmi diakui keberadaannnya di setiap sekolah. Melalui
OSIS ini diharapkan siswa akan dapat mengatur dan melaksanakan kegiatan ekstra
kurikuler secara teratur dan secara baik di bawah pengawasan sekolah.
Ada dua aspek yang
berkaitan dengan OSIS ini yaitu aspek organisasi dan aspek kegiatan. Dalam
aspek organisasi perlu diarahkan mengenai:
·
Fungsi dan kewenangan serta
jenis-jenis kegiatan yang ditangani oleh masing-masing tingkat
·
Cara penyusunan
pengurusan
·
Cara menyusun rencana kerja
OSIS
·
Cara melaksanakan kegiatan
OSIS sebagai kegiatan organisasi
Selanjutnya berkenaan
dengan aspek kegiatan maka OSIS tersebut hendaklah diarahkan pada kegiatan
dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah yang meliputi :
·
Pengembangan pengetahuan dan
kemampuan nalar peserta didik
·
Pengembangan keterampilan
serta minat peserta didik
·
Pengembangan sikap terhadap
diri sendiri, terhadap masyarakat, maupun sikap terhadap Tuhan.
OSIS sebagai tempat
penyaluran bakat dan minat anak perlu mendapat perhatian yang cukup dari pihak
guru. Untuk mengatur kegiatan tersebut perlu diperhatikan :
·
Sistem kerja organisasi
·
Sistem komunikasi
·
Materi kegiatan
6. Pengelolaan Data Siswa
Setiap sekolah hendaklah menata data siswa secara rapi, tertib,
dan teratur, sehingga sewaktu-waktu data tersebut diperlukan akan mudah
ditemukan. Ada tiga macam data siswa yang penting dikelola oleh sekolah, yakni
:
·
Data tentang identitas yang meliputi nama siswa, nomor induk siswa, pas photo siswa, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, agama, anak keberapa, alamat, asal sekolah, tanggal diterima di kelas, nama orang tua, pendidikan, pekerjaan, tanggal keluar, alasan keluar di kelas, tanggal kelulusan, No.STTB, melanjutkan ke, pindah ke, pada kelas, dan tanggal.
Data tentang identitas yang meliputi nama siswa, nomor induk siswa, pas photo siswa, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, agama, anak keberapa, alamat, asal sekolah, tanggal diterima di kelas, nama orang tua, pendidikan, pekerjaan, tanggal keluar, alasan keluar di kelas, tanggal kelulusan, No.STTB, melanjutkan ke, pindah ke, pada kelas, dan tanggal.
·
Data tentang hasil
belajar, yang meliputi nama siswa, kelas dan tahun, program dan pendidikan yang
ditempuh, nama bidang studi, nilai yang diperoleh setiap semester dan tahun,
frekuensi kehadiran, sakit, izin, dan lain-lain, keterangan naik kelas atau
tidak, dan keterangan lulus atau tidak lulus.
·
Data tentang presensi siswa
meliputi bulan, kelas, jumlah hadir, nomor urut, nama siswa, catatan hadir tiap
hari. Disamping itu juga dibuat rekapitulasi dari data presensi sehari-hari
untuk setiap kelas, yang memuat jumlah siswa yang terdaftar, jumlah siswa yang
masuk, jumlah siswa yang tidak masuk karena sakit, izin, dan alasan lain untuk
setiap kelas.
7. Promosi dan Mutasi.
Promosi dan Mutasi merupakan salah satu fase dalam pembinaan
murid/siswa. Promosi merupakan perpindahan murid/siswa dari satu kelas ke kelas
yang lebih tinggi setelah memenuhi persyaratan tertentu. Promosi ini dilaksanakan
berpedoman kepada norma-norma kenaikan kelas yang ditetapkan bersama, antar
guru-guru dengan kepala sekolah. Keputusan kenaikan kelas ini hendaklah diambil
dari landasan yang mewakili sosok murid secara utuh, baik ditinjau dari aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. (Ibid,
hlm 199)
Ada beberapa prinsip promosi yang harus diperhatikan oleh setiap
guru yaitu :
·
Promosi dilaksanakan atas
dasar pertimbangan berbagai hal tentang murid secara pribadi.
·
Promosi harus
mempertimbangkan aspek kognitif, psikomotori, dan afektif yang dicapai oleh
murid
·
Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan prestasi yang dicapai oleh murid.
Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan prestasi yang dicapai oleh murid.
·
Promosi mempertimbangkan
mata pelajaran yang akan dipelajari murid/siswa di kelas yang lebih tinggi.
Disamping yang dimaksud
dengan mutasi adalah perpindahan murid dari satu sekolah ke sekolah lainnya
karena alasan-alasan tertentu. Mutasi ini merupakan hak bagi setiap
murid/siswa, oleh sebab itu pihak sekolah harus memberikan kesempatan kepada
murid/siswa untuk menggunakan haknya. Adapun prosedur-prosedur mutasi tersebut
adalah sebagai berikut:
·
Orang tua atau wali murid
harus mengajukan surat permohonan pindah sekolah anaknya kepada kepala sekolah
asal, dengan menggunakan format yang telah disediakan.
·
Selanjutnya setelah kepala
sekolah asal mempelajari dan menyetujui perpindahan tersebut, maka kepala
sekolah mengeluarkan surat pindah.
·
Setelah anak tersebut
diterima di sekolah yang dituju, isian (nama sekolah, status sekolah, alamat,
desa/kelurahan, kecamatan, kab/kodya, provinsi, diterima tanggal, di
tingkat/kelas) dikirim ke sekolah asal.
Surat keterangan yang
dikeluarkan oleh surat asal sangat penting sekali dilakukan karena secara hukum
telah terlepas tanggung jawab sekolah kepada siswa yang bersangkutan, dan kalau
terjadi hal-hal negatif dari siswa tersebut maka sekolah lama terhindar dari
tuntutan hukum.
Berdasarkan uraian
tentang kegiatan-kegiatan administrasi kesiswaan di atas pemakalah berpendapat
bahwa kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan agar teraturnya proses belajar
mengajar di sekolah tersebut sehingga mudah untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan secara umum, maupun tujuan dari sekolah tersebut secara
khusus.
Untuk mempermudah dan
memperlancar jalannya administrasi kesiswaan maka perlu ditunjang oleh berbagai
instrumen atau alat kelengkapan yang diperlukan. Instrumen yang dimaksud antara
lain breupa buku-buku, format-format yang digunakan untuk merekam semua data
dan informasi yang berkenaan dengan siswa. Adapun instrumen-instrumen yang
dimaksud antara lain :
1. Buku Induk
Buku induk merupakan
buku pokok, karena didalamnya memuat semua informasi yang dianggap lengkap
mengenai keadaan siswa. Informasi tersebut dapat meliputi identitas pribadi
siswa sampai pada informasi mengenai nilai-nilai hasil belajar yang diperoleh
siswa selama belajar di sekolah yang bersangkutan. Buku induk ini sangat
penting dimiliki oleh setiap sekolah karena melalui buku induk ini akan dapat
diketahui berapa jumlah siswa yang terdaftar, identitas siswa secara
lengkap.
2.
Buku Klaper
Buku ini berfungsi
untuk membantu buku induk memuat data murid yang penting-penting. Pengisiannnya
dapat diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku induk itu. Daftar
nilai juga tercatat. Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari
data murid, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini mudah ditemukan
dalam buku klaper karena nama murid disusun menurut abjad.
3.
Buku /Daftar Keadaan Siswa
Buku ini menggambarkan
keadaan jumlah keseluruhan siswa di sekolah. Biasanya gambaran keadaan siswa di
suatu sekolah akan terus teridentifikasi setiap bulannya.
4.
Daftar Hadir Siswa
Daftar hadir siswa ini
dibuat untuk mengendalikan keaktifan siswa mengikuti kegiatan di sekolah.
5.
File Penyimpan Berkas Siswa
Berkas-berkas yang
sifatnya terlepas-lepas perlu diarsipkan dengan baik oleh sekolah, misalnya
foto copy STTB, akte kelahiran, surat keterangan pindah dan sebagainya. Semua
berkas itu sebaiknya dibundelkan menurut kelompok masing-masing, sehingga
berkas itu akan mudah ditemukan bila diperlukan.
1.
Kegiatan Administrasi Kesiswaan Meliputi :
·
Mengatur kegiatan penerimaan
siswa baru
·
Mengatur kegiatan orientasi
siswa baru
·
Pengelolaan kelas
·
Pembinaan disiplin
murid/siswa
·
Mengatur pemberian bimbingan
dan penyuluhan
·
Pengelolaan OSIS (organisasi
siswa intra sekolah)
·
Pengelolaan data siswa
·
Promosi dan mutasi
2. Instrumen administrasi kesiswaan terdiri dari :
·
Buku induk
·
Buku klaper
·
Buku /dafatar keadaan
siswa
·
Daftar hadir siswa
·
File penyimpan berkas siswa
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas kiranya dapat
disimpulkan bahwa administrasi kesiswaan merupakan suatu proses pengurusan
segala hal yang berkaitan dengan siswa. Ia merupakan bagian dari tugas dari
kepala sekolah yang secara garis besar memberikan layanan bagi siswa. Karenanya
diharapkan kepala sekolah untuk lebih baik karena hal ini menjadi sangat urgen
sebab keberhasilannya akan menentukan baik buruknya generasi yang akan memegang
tongkat estafet perjuangan bangsa di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Soetjipto. Kosasi, Raflis. (2007). Profesi Keguruan. Jakarta. PT Rineka
Cipta
Suryosubroto. (2004) Manajemen
Pendidikan Di Sekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar