Senin, 31 Oktober 2016

Like Father

Like Father

Siapapun aku saat ini, tak lepas dari seorang sosok yang begitu mengagumkan. Sosok yang sangat aku banggakan layaknya rasa bangga anak terhadap ayahnya. Dialah sosok yang sangat bertanggung jawab, tidak hanya pada keluarganya tapi juga bagi orang lain. Sosok ini selalu ingin melihat orang orang disekelilingnya bahagia dan hebat. Aku,,,ya Aku adalah salah satu korban kebaikannya. Bagiku dia adalah seperti  sosok ayah yang sempurna. Dari kecil Dia tidak memandang sebelah mata dengan kehidupanku. Mungkin goresan pena ini tak sanggup untuk menulis semua ungkapan hati tentangnya. tapi hati ini mencoba untuk menulisnya dalam penggalan kata menjadi kalimat yang tersusun indah.

Aku masih ingat ketika dulu masih kecil, aku sangat mendambakan seseorang  yang memberikan ku hadiah ketika aku menjadi juara kelas. Dan pada saat itu, Dialah yang mewujudkan setiap permintaan ku. Tidak terhenti sampai disitu, Dia jugalah yang membantu keluargaku memiliki tempat berlindung dari teriknya matahari dan dinginnya malam. Aku berfikir bahwa Dia adalah seorang malaikat tak bersayap karna mampu mewujudkan semua impianku.

Dia bahkan tidak pernah lupa akan kehidupan orang lain. Ketika aku naik kelas beliaulah yang terkadang membelikan peralatan sekolahku. Sampai aku duduk dibangku perkuliahan pun, sosok ini belum lepas dari hidupku.

Terkadang aku ingin menyerah tapi Dia jugalah yang selalu menguatkan dengan petuah dan nasehat yang membuat hati semakin tenang dan damai. Ketika  mereka menghina, Dia yang mengangkat derajat. Ketika mereka membenci, Dia yang menguatkan untuk tetap bertahan. Ketika mereka semua mencaci maki, Dialah orang pertama yang merasakan kepedihan itu.

Kebaikannya tidak hanya tercurah kepada diriku saja, tapi juga bagi keluargaku. Ayah, ibu, abang, dan adik juga merasakan kebaikan dan kemurahan hatinya. Sampai suatu hari aku berfikir dengan apa aku harus membalas semua kebaikannya. Dia begitu ikhlas membantu dan menyayangi keluargaku. Mungkin dia tidak pernah berfikir untuk aku membalas semua kebaikannya.Tapi dia hanya berharap kelak aku bisa membahagiakan keluargaku dan berguna untuk orang lain.

Satu petuah dan nasehat dari beliau yang sampai sekarang aku masih ingat dan tanamkan didalam hati”WALAUPUN KITA MISKIN HARTA TAPI JANGAN SAMPAI KITA MISKIN ILMU DAN HATI. SAYANGI ORANG TUA DAN KELAK KAMU AKAN BAHAGIA DUNIA AKHIRAT”

Terima kasih untukmu..
Terima kasih untuk semua mimpi yang sudah kamu wujudkan
Terima kasih untuk cinta, kasih, dan sayang yang tak ternoda oleh pamrih
Segunung emas dan  sebongkah  berlian pun
Takkan mampu membalas semua kebahagiaan yang telah kau berikan
Layaknya seperti malaikat yang selalu memberikan kebaikan & Ketenangan jiwa

Dia adalah sang  penyelamat diantara resah dan duka yang menghampiri.

H.Roesman Hasmy





Untuk Abang

Abang

kau buka superhero
juga kau bukan Malaikat
Kau hanya seorang insan
Yang mencoba berdiri tegak menghadapi kenyataan dan pahitnya hidup

Kau berjuang semampumu untuk menjadi sosok Abang yang hebat
Kau mencoba memenuhi keinginanku yang terkadang membuatmu lelah untuk menggapainya
Kau selalu berusaha menjadi sosok Abang yang luar biasa

Kau selalu mengajariku tentang kebaikan
Kau selalu mengajariku tentang perjuangan hidup
Memperjuangkan hidup demi mereka yang ku sayangi
Kau selalu mengajariku untuk berterima kasih pada mereka yang telah memberikan kebaikan
Meski mereka menyakiti

Begitu sempurnanya engkau menjadi sosok pahlawan hebatku
Walau terkadang aku mengacuhkanmu
Aku tidak memperdulikan nasihatmu
Aku mengabaikan semua teguranmu

Tapi aku tahu bahwa kau sangat menyayangiku
Kau rela berkorban untukku
Untuk Adik yang selalu menyakitimu.

Terima kasih Abang untuk semua nilai moral yang kau ajarakan
Terima kasih untuk mimpi yang sudah kau wujudkan dengan keringatmu
Terima kasih untuk cinta dan sayangmu
Terima kasih untuk kebahagiaan yang yang tak henti-hentinya kau berikan
Maaf untuk air mata yang menetes atas sikapku
Maaf untuk marah yang terkadang memuncak atas tingkahku
Maaf untuk kebahagiaan yang belum bisa aku berikan
Maaf…maaf…..maaf…


 to my beloved brother

Puisi untuk Ayah

Ayah
Dari kecil diri ini tak bisa merasakan belaianmu
Dari kecil diri ini tak bisa menatap wajahmu
Ingin kuungkapkan semua yang kurasakan padamu
Sehingga kau tahu betapa sakitnya hidup tanpa dirimu
Hidup tanpa cintamu tiada berarti

Kini kau telah pergi
Menghadap sang Ilahi
Meninggalakan diri ini sendiri diterpa sepi
Kini hanya doa yang bisa kuberikan
Untuk membalas jasamu
Kini kuberdiri tegak sendiri
Meratapi nasih diri tanpa kehadiranmu

Datangalh Ayah kedalam mimpiku
Tuk memeluk membelaiku
Datanglah Ayah kedalam mimpiku
Tuk menghapus air mataku

to my beloved ayah : Alm Aminuddin Arif